Langsung ke konten utama

Enterprise Aplicarion Integration

Enterprise Aplicarion Integration

Definisi
EAI atau Enterprise Application Integration merupakan sharing data dan bisnis proses yang tidak terbatas antara aplikasi dan sumber data yang saling terkoneksi. Alasan penggunaan EAI adalah untuk memenuhi permintaan perusahaan untuk sharing data dan bisnis proses tanpa melakukan perubahan aplikasi maupun struktur data. Dalam menerapkan EAI, dibutuhkan seseorang yang benar-benar memahami bisnis proses dalam suatu organisasi, karena tidak semua organisasi memiliki sistem yang sama dan tentu memiliki permasalahan yang berbeda.

Metode
Metode dalam melakukan integrasi aplikasi dapat menggunakan empat metode, antara lain data level, application interface level, method level, dan user interface level.

Data Level
Metode ini merupakan suatu proses, teknik dan teknologi yang memungkinkan perpindahan data melalui data store/ database system. Metode ini melakukan ekstraksi data dari satu sistem database, lalu memproses data tersebut jika diperlukan, dan melakukan updating pada sistem database yang lain. Data Level EAI digunakan ketika aplikasi tidak menyediakan APIs atau client interfaces. Dalam melakukan metode data level EAI, dibutuhkan pemahaman yang baik terkatir operasional bisnis yang mungkin dapat mempengaruhi application’s data model. Kelebihan dalam metode ini adalah dapat meminimalisir biaya dan tidak mengubah code aplikasi. Infrasturktur yang dapat digunakan dalam metode ini antara lain Distributed DBMS dan ETL Tools dan contoh proyeknya akan dipublish di postingan selanjutnya.

Application Interface Level
Dalam menerapkan metode ini, seorang developers dapat menggabungkan (bundle) banyak application secara bersama dan  melakukan sharing logika bisnis dan informasi. Beberapa packaged application yang sering digunakan antara lain, SAP, PeopleSoft, Baan, dan lain-lain). Metode ini menggunakan interface untuk mengakses proses dan data, mengekstraksi informasinya, dan meletakkannya ke dalam suatu format yang dapat dimengerti oleh target aplikasi dan mengirimkan informasinya. Infrastruktur yang dapat digunakan pada metode ini adalah API (Application Programming Interface), dan contoh proyek akan dipublish di postingan selanjutnya.

Method Level
Pada umumnya, metode ini digunakan ketika masing-masing aplikasi yang akan diintegrasikan memiliki kesamaaan functional methods. Misalkan suatu metode unuk melakukan update customer record dapat diakses oleh berbagai macam aplikasi dan aplikasi tersebut dapat mengakses metode tersebut tanpa melakukan penulisan ulang (rewrite) masing-masing metode tersebut. Contoh penerapannya adalah distributed component atau CORBA. Infrastruktur yang dapat digunakan pada metode ini adalah distributed object/ component framework.

User Interface Level
Metode ini menggabungkan aplikasi dengan menggunakan user interface (UI) mereka sebagai common point dalam integrasi atau biasa disebut screen scraping. Metode ini digunakan ketika suatu sistem tidak memungkinkan untuk dilakukan integrasi melalui data level, aplikasi level maupun method level. Selain itu, metode ini juga dapat digunakan ketika business logic tertanam dalam user interfacenya. Infratruktur yang dapat digunakan dalam metode ini adalah screen scraper, dan contoh proyeknya akan dipublish di postingan selanjutnya.

Arsitektur
Terdapat dua tipe arsitektur yang digunakan saat ini untuk melakukan integrasi aplikasi, yakni point to point dan middleware. Tipe arsitektur yang pertama yakni point to point, sistem berkomunikasi secara langsung dengan sistem yang lain. Keunggulan tipe ini adalah mudah dan cepat dalam implementasi. Kelemahannya, pendekatan ini hanya dapat digunakan untuk perusahaan yang hanya memiliki beberapa sistem saja. Jika skala sistem semakin besar dan kompleks, maka pendekatan point to point tidak cocok untuk diterapkan.
Sebagai alternatif, perusahaan dapat menggunakan tipe arsitektur kedua yakni middleware. Tipe arsitektur ini dapat menjadi mediasi antar aplikasi. Memungkinkan aplikasi untuk menyampaikan message ke yang lain. Sistem dapat diganti atau ditambah tanpa mengganggu konfigurasi sistem yang lain. Middleware dapat melakukan routing, transofrming, aggregating, separating dan converting data. Contoh teknologi middleware yang lama adalah CORBA, sedangkan yang lebih modern seperti Oracle Service Bus, IBM WebSphere MQ, Oracle Service Bus, Microsoft BizTalk Server, dan lain-lain. Ada juga yang open source seperti Jboss, OpenESB, dan lain-lain.

Komentar